Sejujurnya saya
katakan, bahwa sosok Bang Fachrori, demikian sebutan akrabnya adalah salah satu
sosok terbaik yang saya kenal. Bagi saya, Bang Fachrori bukan saja sebagai
orang tua, saudara, kakak dan atasan bahkan sebagai seorang sahabat yang sangat
setia dan penuh perhatian. Sosok beliau tidak hanya disukai oleh para kolega,
akan tetapi disukai oleh semua orang. Tutur bicaranya yang santun, lemah lembut,
tidak sombong, luwes dalam pergaulan, sikap sabar, religius dan mengayomi semua
orang membuat kita nyaman bergaul dengannya.
Angkat salut untuk Bang Fachrori, atas keberhasilan
dirinya memndampingi Bang HBA selama lima tahun, tanpa cacat. Nama beliau tetap
berkibar sekaligus sangat disukai oleh masyarakat Jambi. Berulang kali beliau
diabaikan, tidak diajak bahkan tidak dianggap, namun dirinya tetap sabar dan
selalu ingin menjaga keharmonisan. Berulang kali beliau mengusulkan atau
mengajukan kerabat dekat, sahabat yang diyakini memiliki kopentensi untuk turut
serta ambil bagian membangun Jambi, ternyata selalu saja gagal, namun beliau
tetap sabar. Akhirnya beliau menyadari bahwa sesungguhnya ada penguasa di luar
pemerintahan.
Menurut hemat saya, sosok Bang Fachrori adalah
lembaran sejarah baru untuk seorang Wakil Gubernur Jambi tanpa kaderisasi.
Mohon maaf untuk semuanya, wejangan ini tidak bermaksud menyudutkan berbagai
pihak, akan tetapi mari kita lihat sebagai kondisi obyektif yang sesungguhnya
terjadi. Pada sisi lain, disela-sela perbincangan kami,
beliau selalu bernostalgia saat masih berkarier di lingkungan Departemen Agama.
Dimana pun ia bertugas selalu saja teman dari Kerinci yang menjadi sahabat
saya, ucap Beliau. Bagi saya " orang Kerinci sangat baik, bahkan sebagai
tetangga dan saudara saya di perantauan ". Oleh karena itu, tidak heran bila
saja banyak sekali tokoh-tokoh Kerinci di Jambi yang sangat dekat dengannya.
(HR)
0 komentar:
Posting Komentar